Peluncuran Satelit Internet Indonesia SATRIA-1 Sukses Menjadi Satelit Terbesar di Asia dan Terbesar ke 5 Dunia Sukses Diluncurkan


SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama dan yang terbesar milik Indonesia. Pemerintah telah mengeluarkan anggaran dana sekitar US$540 juta atau jika dalam kurs rupiah sekitar Rp. 8 Triliun rupiah

Pemerintah Indonesia memiliki misi besar untuk menghapus kesenjangan akses internet di Nusantara melalui program yang dinamakan tol langit. 

Program ini menggabungkan proyek pembangunan kabel optik nasional dan satelit internet. Tujuan dari pembuatan satelit ini pemerintah tujukan untuk pendidikan, kesehatan, pemerintah daerah, pertahanan dan keamanan di daerah pelosok.

Sebelumnya Kominfo telah memasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional. Melalui Badan Usaha Pelaksana bernama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT) yang terdiri dari beberapa perusahaan tender yaitu Pasifik Satelit Nusantara, PINTAR Broadband, Nusantara Satelit Sejahtera dan Dian Semesta Sentosa.

SATRIA-1 merupakan satelit internet pertama dan yang terbesar milik Indonesia. Pemerintah telah mengeluark kuan anggaran dana sekitar US$540 juta atau jika dalam kurs rupiah sekitar Rp. 8 Triliun rupiah

Tujuan dari peluncuran satelit ini adalah untuk meratakan akses internet di daerah tertinggal, terluar dan juga terdepan di Indonesia. Pemerintah berharap dengan peluncuran ini penyebaran internet di seluruh pelosok tanah air merasakan dampak dari kemajuan teknologi.

Satelit yang dinamakan SATRIA-1 milik Indonesia pada Senin 19/6 pukul 05:21 WIB atau Minggu Pukul 18:21 waktu Florida Amerika Serikat. Satelit terbesar milik Indonesia ini sukses mengangkasa menuju orbit 146 Bujur Timur.

Untuk penggunaann satelit ini diperkirakan bisa digunakan pada tahun 2024. Satelit rencananya akan melayani 50.000 titik layanan publik pada tahap awal penggunaannya.

Untuk kecepatan internet di setiap titik layanan publik diproyeksikan mencapai 4 Mbps. Kecepatan internet SATRIA-1 naik dari perhitungan awal pada tahun 2018 saat proyek SATRIA-1 dirintis yang mengusung kecepatan 1 Mbps untuk setiap detiknya.

Sebelum peluncuran Satelit Nusantara Tiga (SATRIA-1) telah menjalani tiga aktivitas penting di clean room yang diawasi secara langsung Thales Alenia Space dan dipastikan sebelum peluncuran sudah dalam kondisi sehat dan siap diluncurkan di orbit.