Harita Nickel melalui unit bisnisnya di PT Halmahera Persada Lygend atau disingkat dengan PT HPL merupakan perusahaan gabungan bisnis dari PT Trimegah Bangun Persada TBK (NCKL) baru ini telah meresmikan pengoperasian produksi nikel sulfat pertama di Indonesia dan merupakan terbesar di dunia.
Perusahaan ini siap memproduksi nikel sulfat demikian disampaikan Sekretaris perusahaan NCKL Franssoka Y Sumarwi mengungkapkan saat ini pabrik nikel sulfat yang berlokasi di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Propinsi Maluku Utara. Perusahaan ini sudah memasuki tahap peningkatan yang signifikan untuk mencapai produksi secara penuh.
Peresmian dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Kemaritiman dan Investasi Septian Hatio Seto ditandai dengan penandatanganan dan dilanjutkan dengan peninjauan operasional di lokasi PT HPL.
Produksi dari PT HPL ini memiliki kapasitas produksi 240.000 ton per tahun. Merupakan perusahaan produksi nikel terbesar di dunia.
Nikel Sulfat merupakan bahan penting dalam pembuatan baterai pada kendaraan listrik. Seiring dengan perkembangan permintaan akan kendaraan listrik tentunya produksi dari perusahaan ini akan berkembang dengan pesat seiring dengan permintaan pasar.
Ini merupakan catatan bersejarah bagi Indonesia untuk membangun industri yang sudah terintegrasi kedepannya. Perusahaan ini ditargetkan dapat memulai ekspor perdana nikel sulfat pada Juni 2023. Seiring dengan permintaan ekspor perusahaan ini sudah menyiapkan langkah hilirisasi pengelolaan nikel.
Sebelumnya pemerintah sudah merencanakan Indonesia menjadi negara produsen utama baterai kendaraan listrik di Asia Tenggara. Dikarenakan Sumberdaya alam cadangan nikel dan kobalt yang cukup besar yang nantinya dijadikan sebagai komponen utama baterai SPKLU.