Banyak Sarjana Pengangguran, Apakah Tidak Sesuai Kebutuhan Industri? Simak Fakta Selengkapnya


Memaang rasanya tidak fair sekolah belasan tahun tapi ujung-ujungnya berakhir di pengangguran. Indonesia dihadapkan dengan persoalan seperti ini. Zaman yang semakin berkembang dengan cepat, untuk sementara sistem pendidikan, dosen dan materi kuliah yang ada di kampus pendidikan tidak begitu mencukupi permintaan pasar industri.


Dalam kasus contohnya adalah seperti kemajuan Teknologi seperti Marketplace tahun 2023 mulai tergeser dengan kehadiran oleh TikTok Shop yang menjadi saluran pemasaran digital terbesar bagi produk dan brand untuk menghasilkan cuan. 

Namun pada hakekatnya dalam dunia kampus tidak jarang dijumpai masih ada yang mengajarkan kurikulum walaupun sudah puluhan tahun mengalami perubahan dan masih digunakan. Era sekarang dengan serba teknologi sangat berkembang pesat. Adapun penyebab banyak sarjana yang menganggur adalah sebagai berikut: 

1. Sebagai seorang sarjana kamu tidak cukup mengandalkan ilmu yang didapat dari perkuliahan. Sangat penting untuk mendapatkan ilmu diluar kampus atau juga mengambil pelatihan penambahan skill seperti kemampuan bahasa asing dan juga bakat. Penting untuk update dengan kebutuhan dengan kondisi saat ini di lapangan. 

2. Indeks Predikat Kumulatif/ IPK yang tinggi tidak hanya membuat bisa mengikuti mata kuliah dengan baik, seperti rajin mengumpulkan tugas tidak pernah absen dan tidak pernah membuat ulah selama jadi mahasiswa. IPK yang tinggi hanya menandakan bahwasanya kamu mengikuti perkuliahan dengan baik dengan kata lain mesti cari hal lebih yang bisa dijual ke perusahaan. 

3. Jika kamu dari Lulusan ternama sekalipun jangan jadikan jadi acuan sebagai modal saat melamar ke sebuah perusahaan. Biasanya para Human Recruitmen hanya sekedar sebagai ekspektasi tidak jarang ditemukan nama kampus yang bagus gak linear dengan kemampuan berpikir attitudenya. 

Untuk solusinya dari case diatas jika kamu yang masih duduk di bangku perkuliahan, harusnya banyak aktif di lingkungan kampus dan menambah nilai diri lewat softskill dan pengalaman yang didapat dari kegiatan-kegiatan non akademik seperti contoh organisasi, magang dan juga project-project lainnya. Bagi yang sudah lulus dari bangku perkuliahan harus cepat menyadari agar skill apa yang perlu ditambah agar sesuai dengan permintaan pasar industri.