Dampak PHK Massal Karyawan Semakin Terasa, Ikuti Cara Ini Menentukan Model Bisnis yang Tepat

Beberapa waktu pekan lalu sudah banyak informasi yang beredar mengenai perusahaan startup yang sedang bergiliran melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap karyawannya. Hal ini banyak menautkan kondisi ekonomi global yang kini semakin sulit dijangkau. Sebagai pelaku bisnis bisa introspeksi dan korektif terhadap apa saja yang terjadi dalam membuat kebijakan-kebijakannya. Hal ini bertujuan untuk menentukan strategi penyebaran model bisnis startup yang sedang dibangun. 

Beberapa perusahaan yang sudah melakukan PHK secara besar-besaran. Menurut data dari Menaker Iba Fauzih menyampaikan sepanjang tahun 2022 ada 10.765 kasus pemutusan hubungan kerja yang terjadi di tahun 2022. Hal ini ada penurunan dari data dalam dua tahun terakhir. 

Perusahaan-perusahaan teknologi dunia juga ikut merasakan imbasnya. Perusahaan Meta terjadi PHK sebesar 11.000 karyawan mereka, Twitter karyawan sejumlah 3.700 karyawannya, Coinbase sebanyak 1.100 karyawan, Shopify sebanyak 1.000 karyawannya. Netflix dan juga Microsoft sejumlah 1.000 karyawan yang telah terjadi PHK pegawai dan karyawan di perusahaan mereka.  
 
Perusahaan-perusahaan besar Indonesia juga terkena imbasnya seperti Shopee dan juga Xendit ikut memPHK karyawannya. Perusahaan GoTo gabungan dari Perusahaan Gojek dan juga Tokopedia diinfokan terjadi PHK sejumlah 1.300 orang dan juga Ruang Guru juga terjadi PHK di perusahaannya. 

Banyak pendapat mengatakan perusahaan yang terjadi PHK didalamnya menyalahkan kondisi ekonomi global saat ini dan berdampak buruk bagi mereka. Namun jika dilihat dari sebelum adanya pandemi yang melanda warga dunia perusahaan diatas banyak mendapatkan keuntungan karena layanan dari perusahaan-perusahaan mereka. 

Tidak jarang saat pandemi beberapa perusahaan habis-habisan mempromosikan perusahaan mereka. Banyaknya perusahaan yang membakar duit demi promosi perusahaan secara berlebihan membuat kompetitor antar mereka. 
Menurut pendapat dari seorang Rhenald Kasali Seorang Youtuber dan juga pebisnis mengatakan resesi global yang terjadi di dunia saat ini tidak selalu berdampak pada semua bangsa di seluruh dunia. "Jangan mencari kambing hitam barangkali anda sendiri yang missmanagement". Dia menyatakan untuk selalu terbuka dengan laporan keuangan perusahaan anda dan coba jelaskan secara jelas dan apakah benar perusahaan tempatmu bekerja membakar uang secara besar-besaran.

Dunia sedang beralih dari Online atau yang  menuju offline atau disebut O2O karena tidak cukup semua aktivitas dilakukan hanya melalui media sosial saja tapi harus ikut secara nyata. Era sekarang tidak lagi dinilai dari hasil nilai dari sekolah atau kampus namun harus dinilai dari hasil kreativitasnya. Seperti halnya program pemerintah kampus merdeka yang memberlakukan untuk mahasiswa disertakan ikut praktek di perusahaan-perusahaan dan akan tetap terjadi perubahan.