Empat Pilar KADIN Sebagai Organisasi yang Inklusif dan Kolaboratif

Kadin adalah rumah bagi Seluruh pelaku usaha, dimulai dari koperasi, UMKM hingga perusahaan besar (swasta ataupun BUMN) untuk terus bertumbuh menjadi motor perekonomian nasional dengan semangat gotong-royong yang inklusif dan kolaborasi. Demi membantu mewujudkan Visi Indonesia Emas, KADIN telah menetapkan 4 pilar utama selama periode 2021-2026. 

Keempat pilar yang berfokus pada penguatan kesehatan, pengembangan ekonomi daerah, kewirausahaan dan kompetensi, serta internal organisasi, dimaksudkan untuk menjawab tantangan dan juga langkah pemulihan ekonomi nasional. 

1. Menjadi Tulang Punggung Kesehatan
COVID-19 menunjukkan bahwa bangsa kita masih belum siap menghadapi pandemi/krisis kesehatan dikarenakan kurangnya akses terhadap infrastruktur kesehatan dan juga kualitas pelayanan kesehatan yang tidak merata.  Melalui KADIN bertindak sebagai mitra terpercaya untuk meningkatkan kesehatan nasional. misalnya sebagai katalis program vaksinasi dan ikut memperkuat rantai pasokan kebutuhan akan medis.

2. Memajukan Ekonomi Nasional dan Daerah
Saat ini menghadapi empat tantangan ekonomis
* Pertumbuhan ekonomi global yang melambat akibat pandemi COVID-19 dan konflik geo-politik. 
* Percepatan transisi energi menimbulkan peningkatan risiko bagi dunia usaha, terutama usaha padat karbon. 
* Inklusi digital yang kurang merata. 
* Rendahnya inovasi dan kewirausahaan karena kualitas SDM yang belum optimal. 

Melihat dari tantangan ini, KADIN bertindak sebagai penghubung antar pemangku kepentingan untuk mempercepat pemulihan PDB Indonesia agar lebih berkelanjutan.

3. Meningkatkan Kewirausahaan dan Kompetensi
UMKM memainkan peran yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia, dengan kontribusi 61.07% terhadap PDB dan dinyatakan telah berhasil menyerap 97% tenaga kerja. Akan tetapi, rasio kewirausahaan Indonesia tercatat baru mencapai 3,4% pada tahun 2021 sedangkan rata-ratanya negara maju sebesar 12% dari total populasi.

Dari segi tenaga kerja, Indonesia diproyeksikan akan mendapatkan bonus demografi pada tahun 2045 dimana total penduduk usia produktif mencapai 208 juta jiwa atau 70% dari populasi. Adanya bonus demografi ini perlu diimbangi dengan dengan daya saing IBM Indonesia. Untuk mewujudkan tenaga kerja yang berdaya saing tinggi, KADIN masuk dalam Tim Koordinasi Nasional Revitalisasi Pendidikan dan pelatihan Vokasi untuk reskiling dan upskiling tenaga kerja. 
 
4. Memperkuat Internal Organisasi dan Regulasi
KADIN merupakan satu-satunya organisasi bisnis nasional yang diberi mandat oleh UU No. 1 tahun 1987 untuk mengkoordinir dalam mengembangkan semua sektor usaha. Sebagai mitranya dari pemerintah, KADIN memperkuat perannya sebagai pendukung pencapaian program prioritas nasional melalui penyediaan perspektif kebijakan, proyek kerjasama, dan investasi (baik dari dalam dan luar negeri).