Pada awal tahun ini aset digital Non Fungible Token (NFT) di Indonesia kian populer apalagi ditambah munculnya kreator NFT Ghozali Everday. Namun dutengah popularitas Ghozali yang telah berhasil meraup cuan miliaran rupiah dari penjualan NFT miliknya itu menimbulkan sebuah perdebatan.
Kalau menurut Ketua Umum Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia, Teguh Kurniawan Harmanda tren ini memberikan angin segar bagi perkembangan pasar NFT. Menurutnya, fenomena Ghozali memperlihatkan potensi besar masyarakat Indonesia pada perkembangan kripto dan aset digital NFT.
Namun ditengah popularitas Ghozali yang telah berhasil meraup cuan miliaran rupiah dari penjualan NFT miliknya itu menimbulkan sebuah perdebatan. Isunya sih berputardi tren NFT Ghozali Everyday itu kira-kira membawa dampak yang buruk atau dampak yang baik ke ekosistem NFT
Menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Dirjen Pajak, Neilmaldrin Noor tren aset NFT berpotensi menambah pendapatan negara dalam bentuk pajak. Seperti yang diketahi pemerintah memang telah punya rencana memasukkan NFT sebagai aset yang wajib untuk dalam SPT Tahunan
Disisi lain, setelah keberhasilan NFT karya Ghozali yang menghasilkan cuan miliaran rupiah, banyak masyarakat yang langsung terjun menjual berbagai jenis foto NFT.
Dibanjiri platform perdagangan NFT Opensea.io oleh berbagai jenis NFT seperti gorengan seharga 1 ETH dan foto kartu identitas penduduk itu dianggap banyak orang sebagai hal buruk bagi ekosistem NFT.
Ditengah pasar NFT yang dibanjiri NFT yang berbahaya bagi keamanan data penduduk RI. Kementerian Kominfo pun pada akhirnya ikut turun tangan. Juru bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi menghimbau agar masayarakat Indonesia lebih bijak dalam berkarya di ekosistem NFT.