Beginilah sejarah lengkap terciptanya uang, sehingga digunakan alat penukaran yang sah

Gambar 1. Logam US$1

Dalam sistem perekonomian kita masa kini, sekolah mengajarkan kita bahwa dulunya uang itu adalah koin emas dan itu betul. Tetapi sekolah tidak pernah mengajarkan sejarah lengkap evolusi uang hingga seperti saat ini.

Dalam kesempatan kali ini, New News akan memberikan informasi mengenali bagaimana uang berevolusi hingga menjadi seperti sekarang ini,

Berikut adaah konspirasi jahat ekonomi dibalik terciptanya uang. Dan sistem perekonomian yang ada seperti sekarang untuk memudahkan kamu memahami sejahar ini. Di abda 10 SM uang belum ditemukan. 

Manusia mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan dengan sistem barter. Dimana manusia biasa datang ke pasar sambil membawa barang yang mereka miliki untuk ditukarkan dengan penjual yang menjual barang yang mereka butuhkan. Lama kelamaan sistem barter ini mengundang banyak masalah. Banyak orang merasa sistem barternya tidak adil. 

Contohnya, ada orang yang ingin membutuhkan sebilah pisau diharuskan menukaranya dengan seeokor ternak yang mereka miliki. Ada orang yang ingin membutuhkan jasa cukur diaruskan membayar dengan sekarung gandum dirumah mereka. 

Karena banyaknya konflik yang terjadi,  ada yang mengusulkan suatu solusi untuk masyarakat berkumpul disuatu kota untuk membicarakan solusi ini dan ada seorang tukang emas berkata: “saya memiliki solusi bagi permasalahan jual beli disini”, bagaimana jika kita menciptakan uang dari emas ?, “jadi nanti saya akan mengukir emas kecil-kecilan yang kita sebut dengan uang”. 

Uang ini yang kita gunakan untuk membayar, jadi tidak perlu lagi pisau dibayarkan dengan ternak, jasa cukur dibayar dengan sekarung gandum, dan semunaya dibayar dengan uang ini”. Mengapa saya menggunakan emas ? karena emas tidak dapat diperbaharui dan nialinya stabil dari masa ke masa. Imbasnya. 

Gambar 2. Ilustrasi koin emas 

Salah satu masyarakat yang berkumpul bertanya, “bagaimana jika tukang emas yang lain melakukan hal yang sama ? kami bisa saja mendapatkan uang dari sana” si tukang emas inipun menjawab, “tidak boleh, emas yang kita gunakan sebagai mata uang memiliki desai khsusus dan hanya saya yang mendapatkan izin dari pemerintah untuk memproduksinya, jadi saya yang berhak mengedarkan uang ini”.

Karena diras solusi yang ditawarkan cukup menarik maka masyarakat menyetujui sistem uang emas seperti ini. Dan mereka menghargai 1 keping emas ini setara dengan 1 dollar. Maka mulailah tuakng emas itu memproduksi dollar dan meminjamkannya kepada penduduk.

Karena sudah adanya uang untuk alat tukar, kegiatan jual beli menjadi ramai. Muncullah pedagang pesaing yang menjual produk yang sama. Misalnya Fulan A menjual daging di pasar. Lalu muncullah Fulan B yang menjual daging pula di pasar, karena masing-masing takut kehilangan pelanggan, maka merekapun mulai membanting harga. 

Daging yang semula dihargai 5 dollar per kg  harganya kini turun 3-4 dollar per kg. Dari sinilah muncul kompetensi dalam sistem perekonomian. Hal ini tak hanya di pasar, etapi terjadi juga pada kontraktor, operator transportasi, akuntan, petani dan sebagainya. Para pembeli selalu memilih transaksi yang paling menguntungkan. Sehingga muncullah orang-orang yang memiliki dollar lebih banyak karena memenangkan kompetisi. 

Waktu itu belum ada bea cukai atau lisensi yang menghambat perdagangan, sehingga standar hidup orang mulai meningkat. Setahun kemudian Febian mulai menagih dollar beserta kelebihan 5 dollar yang ia pinjamkan pada masyarakat. Orang-orang yang memiliki kelebihan dollar  akan mampu mabayar sesuai tagihan. Mereka lalu meminjamkan uang lagi untuk melanjutkan aktifitas jual-belinya. Sedangkan sebagian yang lain merasa kekurangan. Disinilah orang mulai merasa memiliki hutang yang belum sempat mereka melunasi mereka sudah harus menambah hutang lagi tahun ini untuk melanjutkan jual beli dan mencari tambahan kelebihan 5 dollar lagi utnuk dibayarkan di tahun depan.

Saat itu belum ada seorangpun yang sadar bahwa seluruh masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang mereka kepada Febian, tetap tidak bisa melunasi hutang mereka, karena 5% koin emas yang merupakan kewajiban mereka. 

Gambar 3. Sejarah uang.

Dari sinilah perekonomian mengenal yang namanya bunga yang mengetahi bahwa, ada hal yang mustahil bagi masyarakat ini untuk bisa melunasi hutang mereka bila ditambahkan dengan bunga, uang yang Febian edarkan didalam toko emasnya. 

Febian memiliki gudang yang sangat aman untuk penimpanan emas. Karena saat itu muncullah masyarakat miskin dan kaya dan mulailah maraklah terjadi pencurian dan perampokan uaang terhadap orang yang memiliki kelebihan uang.Singkat cerita mulailah dikenal kwitansi dan lama kelamaan terciptalah uang.